Pengertian Aspal Jalan Dan Jenisnya
Aspal adalah material yang tidak asing lagi didengar dan dilihat oleh masyarakat. Penyebutan aspal biasanya sangat terkait jika melihat permukaan jalan raya yang telah ditutupi oleh material aspal.
Lapisan jalan aspal seringkali digunakan untuk proyek konstruksi jalan raya selayaknya jalan beton atau paving block. Akan tetapi, jalan aspal lebih sering dijadikan pilihan dibandingkan jalan beton karena harganya yang lebih murah namun tetap berkualitas. Selain itu jalan aspal lebih cocok digunakan pada jalan yang padat akan lalu lintas dibandingkan paving block.
Aspal sendiri terbuat dari senyawa kimia hidrokarbon bersamaan dengan senyawa sulfur, klorin, dan oksigen lalu dikelola dengan minyak bumi. Lapisan jalan aspal memiliki sifat akan cair jika dipanaskan dan membeku serta mengeras jika suhu pada aspal sudah menurun.
Adapun kelebihan pada lapisan jalan aspal sebagai penutup permukaan tanah yakni bersifat lebih teduh dengan warna abu gelap sehingga membuat pengendara diatas jalan aspal tersebut terhindar dari stress.
Aspal memiliki beberapa jenis yang dibedakan dari proses pembuatannya, penjelasannya sebagai berikut:
Jenis–Jenis Aspal dari Proses Pembuatannya
1. Aspal Alam
Aspal alam terbagi menjadi dua yaitu aspal batu dan aspal danau. Aspal batu berasal dari gunug dengan kandungan 12% hingga 35% massa aspal dari keseluruhan. Pemakaian aspal jenis ini harus diekstraksi terlebih dahulu lalu dicampur bersama minyak pelunak.
Adapun aspal danau mengandung campuran mineral dan bitumen. Namun sayangnya, aspal jenis ini memiliki tingkat penetrasi yang rendah alias cenderung lunak sehingga untuk digunakan harus dicampur dengan aspal bertekstur lebih keras.
Lihat Juga: Jenis Lantai Batu Alam
2. Aspal Hasil Distilasi
Aspal distilasi berasal dari penyulingan minyak mentah. Terdapat tiga jenis aspal distilasi yakni aspal cair yaitu aspal keras yang dilarutkan dengan pelarut minyak dari hasil proses distilasi.
Jenis yang kedua yaitu aspal keras yang merupakan hasil residu destilasi hampa dari kandungan minyak bumi. Lalu jenis yang terakhir adalah aspal emulsi yang dihasilkan dari emulsi aspal keras yang telah mengandung emulsifier.
3. Aspal Modifikasi
Aspal modifikasi di dapatkan dari campuran aspal keras dengan beberapa bahan tambahan seperti polymer untuk meningkatkan sifat fisik aspal serta memperbaiki sifat rheologi yaitu elastisias aspal sekaligus memperbaiki tingkat penetrasi aspal itu sendiri.
Ragam Struktur Lapisan Aspal Jalan
Terdapat tiga struktur lapisan jalan aspal, penjelasannya sebagai berikut:
• Asphalt Concrete – Wearing Course (AC – WC)
Lapisan jalan aspal ac-wc adalah lapisan pengeras yang terletak paling atas sebagai permukaan aspal. Difungsikan sebagai lapisan aus karena lapisan ini yang akan dilewati oleh berbagai kendaraan lalu lintas dan bersifat menahan efek negatif dari perubahan cuaca. AC – WC mampu menambah daya tahan pengerasan aspal secara keseluruhan dan menghindari penurunan mutu dari tingkat penetrasi pada aspal.
• Asphalt Concrete – Binder Course (AC – BC)
Lapisan jalan aspal ini adalah lapisan tengah dibawah AC – WC dan berfungsi untuk mengurangi tegangan atau beban dari kendaraan yang melewati lintasan jalan aspal. Oleh karena itu lapisan AC – BC ini selain harus kuat dan tebal, juga harus bersifat stabil.
• Asphalt Concrete – Base (AC – Base)
Lapisan jalan aspal yang paling dasar atau menjadi pondasi adalah AC – Base. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk memberikan dukungan yang kokoh pada dua lapisan diatasnya, harus bersifat stabil karena berperan untuk mengurangi tegangan dari kendaraan dan juga meneruskan beban konstruksi tanah asli yang berada dibawahnya.
Cek Disini: Harga Pagar Panel Beton Terpasang
Lapisan jalan aspal adalah alternatif terbaik sebagai penutup jalan selain jalan beton dan bersifat lebih baik dibandingkan paving block. Memiliki durabilitas yang tak diragukan untuk menahan tegangan dari kendaraan karena terdiri dari tiga lapisan yang saling bersinergi.